Jumat, 13 Maret 2009

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam
Pada Masa Nabi Muhammad sampai
Masa Khulafaurrasyidin

1. Pada Masa Rasulullah

Rasul adalah orang yang pertama memenuhi ajaran Al-Qur’an. Beliau sangat intens dalam berdakwah dengan dua aspek yaitu Agama dan pengetahuan. Rasul terus menyerukan umat Islam agar terus belajar membaca dan menulis, umat Islam menyambut seruan Allah dan Hadist nabi tentang ilmu. Mereka belajar membaca dan menulis agar dapat menyebarluaskan agamanya.
Pembentukan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak itu disajikan oleh Rosulullah sebagai Mahaguru pendidik yang agung secara berangsur –angsur bersamaan dengan berangsur –angsurnya Al-Qur’an diturunkan kepada beliau. Pendidikan inipun diberikan dalam masa dua periode yaitu periode sebelum Hijrah yang berpusat di Mekkah. Dan periode sesudah Hijrah berpusat di Madinah.
Pada periode Mekkah Rasulullah mengutamakan pendidikan Aqidah dan Akhlak dan sedikit mengenai syariah. Tetapi pada periode Madinah selain pemantapan aqidah dan akhlak maka pembinaan syariah benar-benar diutamakan hingga pada suatu masa yaitu disempurnakannya didikan Islam dengan turunnya wahyu terakhir kepada beliau.
Kemudian sebelum beliau melaksanakan pendidikan secara terang – terangan kepada masyarakat luas setelah menerima wahyu, beliau membentuk kelompok yang berbentuk “ model pengajian “. Mula – mula hal ini dilakukan pada tempat di suatu bukit di luar kota Makkah tetapi kemudian berpindah ke rumah seorang pemuda bernama Al Arqam bin Abu Arqam yang berlangsung selama lebih kurang empat tahun. Pengikut pengajian itu berjumlah 40 orang, sebagian besar yang mengikuti adalah para pemuda.
Adapun lembaga pendidikan yang terkenal pada masa Rasulullah adalah Mesjid. Sudah menjadi tradisi Rasulullah bahwa beliau duduk di mesjid Nabawi di Madinah guna memberikan pelajaran kepada para sahabat mengenai masalah – masalah keagamaan dan masalah – masalah duniawi.
2. Pada Masa Khulafaurrasyidin
Pada Masa itu, para sahabat Nabi dan tokoh – tokoh kaum muslimin generasi pertama, mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak negeri, bila mereka tinggal di suatu Negara atau daerah mereka membuat Halaqoh. Dan mendirikan sekolah, mengajari orang – orang dalam urusan dunia dan agama. Kemampuan para sahabat pun ternyata tidak hanya pada pemahaman agama, tetapi juga pemilik ilmu pengetahuan yang berbagai jenis misalnya Umar bin Khattab kemampuannya dalam hukum peradilan yang luar biasa. Zaid bin Tsabit keistimewaannya berbahasa asing disamping ilmu tentang Al-Qur’an. Secara umum pada masa khulafaurrasyidin masih sama perkembangan pendidikan ilmu pengetahuannya dengan masa rasul. Namun yang membedakan pada masa ini sudah tumbuh minat untuk memperdalam Ilmu Bahasa perhatian terhadap filsafafat Yunani.

3. Masa Bani Umayyah
Pemikiran – Pemikiran para Ulama yang tertuangdalam berbagai kitab pada masa ini sudah dibukukan untuk menjaga jangan samapi hilang lenyap sebagai akibat perbuatan tangan – tangan jahil dan tidak bertanggung jawab. Pengumpulan yang terkenal dan selalu disebut – sebut adalah pengumpulan hadist – hadist Rasululullah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz.
Dahulu sahabat Nabi Umar bin Khattab menyarankan pengumpulan Al-Qur’an maka pada masa Umar bi Abdul Aziz adalah pengumpulan Hadist Nabi.
Pada masa Umaiyah ini kaum Muslimin telah mempelajari filsafat melalui ilmu kedokteran atau kethabiban sebagi kebutuhan umat pada masa itu.Umar bin Abdul Aziz tidak keberatan, bahkan mempunyai alternatif untuk menterjemahkan buku – buku tersebut. Adanya peluang perintisan kegiatan penterjemahan dalam masa Bani Umaiyah ini berarti memberi kesempatan kepada kaum muslimin untuk mempelajari bahasa – bahasa asing.

4. Masa Bani Abbasiyah
Puncaknya dari kemajuan ilmu pengetahuan Islam adalah pada masa khalifah Harun Ar- Rasyid dan putranya Al – Makmun. Pada masa itu berdirilah Baitul Hikmah ( lembaga Ilmu Pengetahuan ). Tugas utama lembaga itu, antara lain menterjemahkan kitab – kitab berbahasa asing ke dalam bahasa Arab. Pada masa itu pula telah lahir banyak intelektual Muslim yang merupakan tokoh dan penemu dalam berbagai bidang disiplin ilmu.
Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah.
Mereka yang ahli dalam ilmu pengetahuan dan namanya tercatat dalam tinta emas sejarah, antara lain :
a. Kedokteran :
1. Ibnu Sina
2. Ibnu Rusyd
3. Ar – Razi
b. Matematika / Geometri
1. Al-Khawarizmi
2. Jamsyid Giatsudin Al-Kasyi
3. Sabit bin Qurrah Al-Hirrny
4. Ibnu Haitsam
c. Biologi
1. As-Simay
2. Ibnul Awwam
3. Al-Jahiz
c. Sejarah/Sosilogi
1. Abu Abdillah Al-Qazwaini
2. Abu Ar-Raihan Al-Bairuni
d. Seni Musik
1. Al Farabi
2. Ibnu Sina
3. Ibnu Rusyd
4. Al Ghazali